Kamis, 02 Juni 2011

9. MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menunit kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu beraiti is telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula is telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian is mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung jawabannya.
Bila si mahasiswa malas belajar, dan is sadar akan hal itu. Tetapi is tetap tidak mau belajar dengan alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal is menghadapi ujian.Ini berarti bahwa si mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya, berarti pula is tidak bertanggung jawab.
Berikut ini diberikan penggambaran bagaimana suatu tanggung jawab diberikan oleh dua orang yang kualitas tanggung jawabnya berbeda.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala pebbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Apabila is tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat is harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian is sendiri pula yang hams memulihkan ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cars individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang hams dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari pebbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban atau
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu is manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya.
C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai bethari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Berikut ini diberikan gambaran, bagaimana orang tua mengabdi kepada putra-putrinya derni kebahagiaan keluarga mereka.
Sepasang suarni istri guru sekolah dasar di sebuah desa. Anaknya cukup banyak, yaitu 6 orang. Untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarga besar tesebut, si ibu tetap bekerja sebagai guru, karena tahu bahwa gaji suaminya juga kecil. Si ibu di rumah tidak melepaskan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga, karena memang tidak mampu membayar pembantu. Untuk urusan pendidikan di sekolah si bapak yang bertanggung jawab, sedangkan si ibu untuk urusan pendidikan yang bersangkutan dengan rumah tanggga. Si Bapak membimbing putra-putrinya dalarn belajar di rumah malam hari, sedangkan siang hari Baling dengan praktek biologi seperti menanam sayur, memelihara temak yang hasilnya langsung dapat dimanfaatkan oleh keluarga.
Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diii sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang terjun di ladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka meningggalkan keluarganya dan tidak akan berkeluarga. Sehingga hampir seluruh waktu waktu, pikiran, tenaga maupun kegiatan hanya tercurah untuk memuliakan Tuhan. Dalam agama yang tidak membedakan manusia atas dasar ras ataupun bangsa itu, para biarawan atau biarawati ditempatkan di daerah - daerah yang jauh dan terpencil. Semuanya dilakukan dengan semboyan tugas suci. Selain pada gereja Katolik, pada agama Budhajuga dikenal biarawati atau biarawan dengan sebutan bhiksu dan bhiksuni dengan cars kehidupan yang tidak jauh berheda.
Pengabdian kepada negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh
pegawai negeri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang teipencil. Mereka bersama
keluarganya hidup terpencil terpencil dari masyarakat ramai, sementara itu setiap had tiupan
angin kencang dad laut tidak pemah befienti, apalagi bila terjadi badai. Mereka bersunyi diii
dalam mengabdikan diri demi keselamatan kapal yang lalu lalang. Kesenangan yang dapat
dirasakan oleh pegawai negri di kota tidak dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka
memperoleh cud tahunan. Kesenangan dan kegembiraan sesama pegawai negri haanya mereka
bayangkan secara terang di alam yang demikian sepi

0 komentar:

Posting Komentar

pollowers