Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sania lain.
Dalam pembahasan awal mengenai mata kuliah IBD kita sudah bicarakan bahwa kedua hal
tersebut merupakan dasar bagi pembahasan materi-materi selanjutnya. Dalarn uraian ini kita
akan mencoba membahas tentang pengertian-pengertian dasar tentang manusia dan kebudayaan.
Uraian ini dimaksudkan untuk membenkan dasar yang lebih kuat untuk pembahasan tentang
materi IBD.
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari
manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan mahluk
sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik), mahluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus (filsafat), dan
lain sebagainya.
Dari definisi-definisi tersebut diatas kita dapat melihat bahwa manusia selain dapat dipandang Bari banyak segi, juga mempunyai banyak kepentingan.
Apabila kita berbicara tentang kebudayaan, maka kita langsung berhadapan dengan pengertian istilahnya. Pengertian kebudayaan menyangkut bemiacam-macam definisi yang telah dipikirkan oleh sarjana-sarjana bidang sosial budaya diseluruh dunia.
Di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.
Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan
yang tunin temunm dart generasi ke generasi hidup tents. Walaupun orang-orang yang menjadi
anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan kelahiran. Pengertian
kebudayaan meliputi bidang yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan demikian
sukar sekali untuk mendapatkan pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci
yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya temmasuk dalam pengertian tersebut. Dalam
pengertian sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutarna
seni suara dan seni tari.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi berpendapat kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitamya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang
menyangkut kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur. Yang dimaksud dengan
unsur disini adalah apa saja sesungguhnya kebudayaan itu, sehingga kebudayaan disini lebih
mengandung makna totalitas dari pada sekedar penjumlahan unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya.
Kebudayaan setiap bangsa atau masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis Permusyawaratan Rakyat disamping unsur-unsur kecil seperti sisir, kancing, baju, peniti dan lain-lainnya yang dijual di pinggir jalan.
Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan, misalnya Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan. Dikatakannya bahwa hanya ada empat unsur dalam kebudayaan, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw Malinowski mengatakan bahwa unsur-unsur itu terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan, dan organisasi kekuatan.
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalarn semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusi, yaitu
1. Hakekat hidup manusia ( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, "mengisi hidup"
2. Hakekat karya manusia ( MK )
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehomlatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat
lainnya.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenamya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena is mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat .
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan nianusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan kcduanya ?
Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahw walaupun kcduanya bcrbeda tctapi kcduanya merupakan satu kesatuan.
Rabu, 01 Juni 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar