Kamis, 03 Mei 2012

Teori dan Jenis Pengambilan Keputusan


1. Teory Pengambilan Keputusan
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.

Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

referensi : repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt

2. Jenis Pengambilan Keputusan

1.         Pengambilan keputusan terprogram :
Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
2.         Pengambilan keputusan tidak terprogram:
menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung
           




kelompok Dalam Organisasi


Secara definitif, kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan nilai-nilai tertentu. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sejak dari awal kehidupannya, manusia telah membentuk kelompok yang kemudian menjadi dasar bagi kehidupan keluarga, perlindungan, pemerintahan, kerja dan lain-lain.
Secara umum ada 3 (tiga) hal yang menunjukkan efektif atau tidaknya suatu kelompok, yaitu kemampuan kelompok tersebut dalam mencapai tujuannya seoptimal mungkin, kemampuan kelompok dalam mempertahankan kelompoknya agar tetap serasi, selaras dan seimbang dan yang ketiga adalah kemampuan kelompok untuk berkembang dan berubah sehingga dapat terus meningkatkan kinerjanya


Jenis jenis keompok

Kelompok Formal

Kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan di antara anggota-anggotanya.

Pada kelompok resmi (formal group ini) biasanya didukung adanya Anggaran Dasar (AD) , dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Disamping itu kelompok resmi memiliki pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu. Hal ini dirumuskan secara tegas dan tertulis. Contoh dari kelompok resmi adalah: OSIS, partai politik, dan sebagainya.

Kelompok Informal

Kelompok-kelompok yang tidak memliki struktur organisasi tertentu yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut pada umumnya terbentuk karena adanya pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan hal tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.

Kelompok tidak resmi (informal group) ini tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh anggaran dasar (AD), dan anggaran rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.

Contoh dari kelompok informal adalah Klik (Clique) yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar.
referensi :

REFERENSI

_____________. (2009). Kelompok Sosial [Online], 36-37, 39. Tersedia: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab4_kelompok_sosial.pdf [29 September 2010].

https://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/13/pengertian-kelompok/



pollowers