Sabtu, 03 November 2012

Fungsi Tanda Baca & Cara Penulisan Blog



Fungsi dari tanda baca.
Di dalam penulisan article atau makalah kita sering sekali menemukan suatu tanda baca, berikut merupakan sedikit contoh tanda baca yang sering kita gunakan beserta fungsinya :

     1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaa atau seruan,
Pada akhir singkatan nama orang,
Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Dibelakang angka tau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar, dll.

     2. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.

    3. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaa, atau rasa emosi yang kuat.

    4. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Di antara jilid atau nomor buku/ majalah dan halaman. antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau antara judul dan anak judul suatu karangan.
Referensi : http://diajengsurendeng.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-tanda-baca-dan-fungsi-tanda.html


Cara Penulisan blog yang baik

    1.      Pengunaan judul dalam posting
Dalam penulisan judul dalam blog sebaiknya menggunakan kalimat yag singkat , jangan menggunakan kalimat yang bertele tele, gunakan kata kunci yang sring dipake, agar mesin pencari / search engine seperti google , yahoo dl dapat denga mudah mengenali key word yg di tulis.


    2. Tidak boleh banyak candaan atau bertele-tele
Memberikan candaan pada posting blog itu tidak baik karena pembaca posting blog tidak suka kalu posting nya banyak bercandaya

    3. Hiasi artikel dengan gambar menarik
Dalam membuat posting blog anda prelu memberinya sedikit gambar yang menarik agar pembaca tidak bosan, tetapi jangan banyak-banyak. Berilah gambar yang sedang-sedang saja jangan terlalu besar maupun terlalu kecil menimalkan beri gambar di atas posting, memberi gambar pada posting juga bertujuan menambah jumlah pengunjung melalui Image search.


    4. Periksa Kembali Artikel yang Kalian Tulis
Ini bertujuan untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam penulisan, karena tidak dapat dipungkiri kebanyakan orang pasti melakukan kesalahan dalam pengetikan walaupun itu hanya 1 atau 2 kata. Artikel yang terdapat kesalahan penulisan akan dianggap tidak profesional oleh para pembaca, oleh karena itu telitilah kalian dalam menulis.


    5. Kuasai Materi yang ingin Kalian Sampaikan
misalkan kita akan melakukan penulisan mengenai suatu materi tertentu untuk di share dengan orang lain, setidaknya kita harus memahami materi yg akan kita tulis untuk meminimalisir kesalahan dalam penulisan Blog.

   6. Pengalaman pribadi
sebaik y yg kita tulis di dalam blog merupakan tulisan kita sendiri / pengalaman kita sendiri, dan semakin kita banyak menulis, maka kita akan semakin mudah dalam melakukan penulisan blog secara benar, dan pembaca semakin banyk tentunya .

Referensi : http://sekedarwawasan.blogspot.com/2012/05/tips-menulis-postingan-blog-yang-baik.html

Sabtu, 30 Juni 2012

Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi


Pengaruh Teknologi Terhadap Budaya Organisasi

Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.


Budaya Organisasi
Pengertian Budaya Organisasi menurut para ahli :

A. Menurut Tosi, Rizzo, Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001:263), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.


B. Menurut Schein (1992:12), budaya organisasi adalah pola dasar yang diterima oleh organisasi untuk bertindak dan memecahkan masalah, membentuk karyawan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mempersatukan anggota-anggota organisasi. Untuk itu harus diajarkan kepada anggota termasuk anggota yang baru sebagai suatu cara yang benar dalam mengkaji, berpikir dan merasakan masalah yang dihadapi.

C. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (2001:391), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri.


D. Menurut Cushway dan Lodge (GE : 2000), budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan budaya organisasi dalam
penelitian ini adalah sistem nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi, yang kemudian mempengaruhi cara bekerja dan berperilaku dari para anggota organisasi.

E. Menurut Robbins (1996:289), budaya organisasi adalah suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota-anggota organisasi itu.

Fungsi Budaya Organisasi

Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan
Menurut Sonnenfeld dari Universitas Emory (Robbins, 1996 :290-291), ada empat tipe budaya organisasi :
1. Akademi
Perusahaan suka merekrut para lulusan muda universitas, memberi mereka pelatihan istimewa, dan kemudian mengoperasikan mereka dalam suatu fungsi yang khusus. Perusahaan lebih menyukai karyawan yang lebih cermat, teliti, dan mendetail dalam menghadapi dan memecahkan suatu masalah.
2. Kelab
Perusahaan lebih condong ke arah orientasi orang dan orientasi tim dimana perusahaan memberi nilai tinggi pada karyawan yang dapat menyesuaikan diri dalam sistem organisasi. Perusahaan juga menyukai karyawan yang setia dan mempunyai komitmen yang tinggi serta mengutamakan kerja sama tim.
3. Tim Bisbol
Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan inovator, perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan yang agresif. Perusahaan cenderung untuk mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi.
4. Benteng
Perusahaan condong untuk mempertahankan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield banyak perusahaan tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena merek memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.
2. Pengaruh Teknologi Terhadap Kreativitas Individu dan team
secara umum kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif.


Menurut seorang psikolog Mihaly Csikszentmihalyi ciri-ciri kepribadian kreatif diantaranya adalah Pribadi kreatif mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka dapat bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh, tetapi mereka juga bisa tenang dan rileks, tergantung situasinya. Pribadi kreatif cerdas dan cerdik tetapi pada saat yang sama mereka juga naïf. Mereka nampak memilliki kebijaksanaan (wisdom) tetapi kelihatan seperti anak-anak (child like). Insight mendalam nampak bersamaan dalam ketidakmatangan emosional dan mental. Pribadi kreatif dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas. Keduanya diperlukan untuk dapat melepaskan diri dari kekinian tanpa kehilangan sentuhan masa lalu.


sumber:
http://trisetyofilkom.blogspot.com/2012/06/pengaruh-teknologi-terhadap-budaya.html (29/06/2012; pkl : 20.29)
http://story4l0ve.blogspot.com/2012/06/pengaruh-teknologi-terhadap-budaya.html

Kamis, 03 Mei 2012

Teori dan Jenis Pengambilan Keputusan


1. Teory Pengambilan Keputusan
Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.

Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.

referensi : repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt

2. Jenis Pengambilan Keputusan

1.         Pengambilan keputusan terprogram :
Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan atau menyediakan metode-metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
2.         Pengambilan keputusan tidak terprogram:
menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas. Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram dengan baik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan mereka dapat dihubungkan secara langsung
           




kelompok Dalam Organisasi


Secara definitif, kelompok adalah dua orang atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, saling berinteraksi, saling adanya ketergantungan dalam mencapai tujuan bersama, adanya rasa kebersamaan dan memiliki, mempunyai norma-norma dan nilai-nilai tertentu. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sejak dari awal kehidupannya, manusia telah membentuk kelompok yang kemudian menjadi dasar bagi kehidupan keluarga, perlindungan, pemerintahan, kerja dan lain-lain.
Secara umum ada 3 (tiga) hal yang menunjukkan efektif atau tidaknya suatu kelompok, yaitu kemampuan kelompok tersebut dalam mencapai tujuannya seoptimal mungkin, kemampuan kelompok dalam mempertahankan kelompoknya agar tetap serasi, selaras dan seimbang dan yang ketiga adalah kemampuan kelompok untuk berkembang dan berubah sehingga dapat terus meningkatkan kinerjanya


Jenis jenis keompok

Kelompok Formal

Kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan di antara anggota-anggotanya.

Pada kelompok resmi (formal group ini) biasanya didukung adanya Anggaran Dasar (AD) , dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Disamping itu kelompok resmi memiliki pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu. Hal ini dirumuskan secara tegas dan tertulis. Contoh dari kelompok resmi adalah: OSIS, partai politik, dan sebagainya.

Kelompok Informal

Kelompok-kelompok yang tidak memliki struktur organisasi tertentu yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut pada umumnya terbentuk karena adanya pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan hal tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama.

Kelompok tidak resmi (informal group) ini tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh anggaran dasar (AD), dan anggaran rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.

Contoh dari kelompok informal adalah Klik (Clique) yaitu suatu kelompok kecil tanpa struktur formal yang sering timbul dalam kelompok-kelompok besar.
referensi :

REFERENSI

_____________. (2009). Kelompok Sosial [Online], 36-37, 39. Tersedia: http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_sosiologi_dan_ilmu_sosial_dasar/bab4_kelompok_sosial.pdf [29 September 2010].

https://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/13/pengertian-kelompok/



Rabu, 14 Maret 2012

Perbedaan Tugas dan Wewenang


~Wewenang (authority)

Wewenang (authority) merupakan kunci daripada pekerjaan seorang manajer. Arti sebenarnya dari seorang manajer dalam sebuah organisasi dan hubungannya dengan orang lain pada organisasi tersebut terlihat pada wewenang yang dimilikinya.
Yang mengikat bahagian-bahagian daripada suatu struktur organisasi adalah hubungan wewenang.
Wewenang adalah : Kekuasaan menggunakan sumbardaya untuk mencapai tujuan organisasi

~Tugas
tugas adalah kewajiban atau suatu pekerjaan yg harus dikerjakan seseorang dalam pekerjaan y. dapat diartikan pula tugas adalah suatu pekerjaan yg wajib dikerjakan atau yg ditentukan untuk dilakukan karena pekerjaan tersebut telah menjadi tanggung jawab diri nya,

ref : 
Siagian, Sondang P, 1979. Peranan staf dalam management. Jakarta: Gunung Agung.
Stoner, James [and] A.F. Freeman, 1996. Manajemen. Jakarta: Prenhallindo.

Peranan Staff Dalam Organisasi


       Telah dikemukakan bahwa dalam organisasi bentuk lini dan staf ada dua kelompok tenaga kerja. Kelompok pertama adalah mereka yang tugas utamanya bersifat menterjemahkan tugas pokok menjadi aktivitas, sedang di pihak lain terdapat mereka yang tugasnya melakukan kegiatan-kegiatan penunjang demi lancarnya roda organisasi dan mekanisme kerjasama yang harmonise baik secara kwantitatif maupun kualitatif kedua kelompok ini mempunyai peranan penting dalam merealisasi tujuan organisasi

Pembahasan tentang pentingnya peranan staf dalam proses manajemen berarti tidak saja menbahas pentingnya kegiatan-kegiatan penunjang terlaksana dengan efisien dan ekonomis, akan tetapi juga membahas pentingnya paranan karyawan staf dalam membantu manajemen members dalam mengambil keputusan

Pada dasarnya staf dapat dibedakan menjadi dua macam :

1. STAF PENASIHAT

Dibentuk untuk memberikan saran, bantuan, dan jasa kepada seorang manajer. Staf penasihat juga memberikan saran-saran kepada pimpinan terhadap semua bidang yang menjadi tugas dan tanggung jawab pimpinan.

2. STAF PELAYANAN ( Staf Specialis )

Yaitu membantu pimpinan dalam melancarkan tugas-tugas organisasi, dalam memberikan pelayanan untuk seluruh lini dan unsur organisasi. Fungsi utama staf pelayanan adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam bentuk kegiatan-kegiatan operasional, bukan memberikan saran atau pertimbangan.


Sering kurang disadari bahwa tugas utama dari seorang pemimpin adalah mengambil keputusan. Segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi sebaiknya adalah karena diputuskan demikian bukan karena secara kebetulan terjadi. Dengan pengambilan keputusan yang tepat maka segala pendadakan-pendadakan dapat dihindarkan atau dikurangi.
Keputusan-koputusan yang diambil oleh berbagai eselon pemimpin dalam organisasi tentu mempunyai bobot yang berbeda-beda pule. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka semakin besar keputusan yang diambilnya meskipun sering bobot dari keputusan tersebut bersifat umum dan kwalitatif. Top manajemen dalam organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengambil keputusan yang bersifat menyeluruh dalam arti bahwa keputusannya akan mempunyai implikasi yang luas terhadap seluruh organisasi. Lower manajemen biasanya membuat keputusan-keputusan yang terbatas kepada unit organisasi yang dipimpinnya. Dan sifat keputusannya lebih mudah diterjemahkan kepada bentuk yang bersifat kuantitatif.


referensi :

Siagian, Sondang P, 1979. Peranan staf dalam management. Jakarta: Gunung Agung.
Stoner, James [and] A.F. Freeman, 1996. Manajemen. Jakarta: Prenhallindo
http://ye2couple.wordpress.com/2012/03/05/peranan-staf-dalam-organisasi/


Sabtu, 14 Januari 2012

KEPEMIMPINAN


 Pengertian Kepemimpinan
Menurut Griffin dan Ebert, kepemimpinan (leadership) adalah proses
memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.1 Lindsay dan Patrick dalam membahas “Mutu Total
dan Pembangunan Organisasi” mengemukakan bahwa kepemimpinan
adalah suatu upaya merealisasikan tujuan perusahaan dengan memadukan
kebutuhan para individu untuk terus tumbuh berkembang dengan tujuan
organisasi. Perlu diketahui bahwa para individu merupakan anggota dari
perusahaan.2 Peterson at.all mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan
suatu kreasi yang berkaitan dengan pemahaman dan penyelesaian atas
permasalahan internal dan eksternal organisasi.3
Dari ketiga definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan
merupakan suatu upaya dari seorang pemimpin untuk dapat merealisasikan
tujuan organisasi melalui orang lain dengan cara memberikan motivasi agar
orang lain tersebut mau melaksanakannya, dan untuk itu diperlukan adanya
keseimbangan antara kebutuhan individu para pelaksana dengan tujuan
perusahaan. Lingkup kepemimpinan tidak hanya terbatas pada
permasalahan internal organisasi, melainkan juga mencakup permasalahan
eksternal. Dalam konteks penugasan audit, secara internal seorang ketua
tim harus dapat menggerakkan anggota tim sedemikian rupa sehingga
tujuan audit dapat dicapai. Seorang ketua tim harus dapat memahami
kelebihan dan kekurangan anggota timnya, sehingga dapat menentukan
penugasan yang harus diberikan kepada setiap anggota tim. Dilain pihak,
secara ekternal seorang ketua tim harus dapat mempengaruhi auditee agar
mau menjadi mitra kerjanya dan memperlancar ataupun membantu tugastugas
ketua tim dalam rangka mencapai tujuan audit. Untuk dapat mengatasi
permasalahan internal dan eksternal tersebut, ketua tim harus mempunyai
kemampuan interpersonal serta teknik komunikasi yang baik sehingga dapat
memotivasi anggota tim dan mempengaruhi auditee dengan baik



Gaya Kepemimpinan
Pada awal pemunculan teori kepemimpinan telah diidentifikasikan berbagai
kondisi para pemimpin hebat. Penampilan fisik, inteligensia, dan
kemampuan berbicara di kalangan publik merupakan ciri khas yang harus
dimiliki oleh para pemimpin. Pada waktu itu banyak diyakini bahwa orang
bertubuh tinggi lebih baik kemampuan memimpinnya dibandingkan dengan
orang yang bertubuh pendek. Namun belakangan ini telah terjadi
pergeseran, cara pandang tidak lagi pada penampilan fisik, melainkan pada
gaya kepemimpinan. Griffin dan Ebert mengemukakan 3 (tiga) gaya
kepemimpinan, yaitu: (1) gaya otokratik (autocratic style), (2) gaya
demokratik (democratic style), dan (3) gaya bebas terkendali (free-rein
style).11
Pemimpin dengan gaya otokratik pada umumnya memberikan perintahperintah
dan meminta bawahan untuk mematuhinya. Para komandan militer
di medan perang umumnya menerapkan gaya ini. Pemimpin yang
menerapkan gaya ini tidak memberikan cukup waktu kepada para bawahan
untuk bertanya dan hal ini lebih sesuai pada situasi yang memerlukan
kecepatan dalam pengambilan keputusan. Gaya ini juga cocok untuk
diterapkan pada situasi di mana pimpinan harus cepat mengambil keputusan
sehubungan adanya desakan para pesaing. Gaya otokratik ini tidak selalu
jelek seperti persepsi orang selama ini. Untuk menghadapi anggota tim yang
malas, tidak disiplin, susah diatur, dan selalu menjadi trouble maker, gaya
kepemimpinan otokratik sangat tepat untuk digunakan oleh seorang ketua
tim.
Pemimpin dengan gaya demokratik pada umumnya meminta masukan
kepada para bawahan/stafnya terlebih dahulu sebelum mengambil
keputusan, namun pada akhirnya menggunakan kewenangannya dalam
mengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang manajer teknik di bagian
produksi melontarkan gagasannya terlebih dahulu kepada kelompok yang
berhubungan dengan pekerjaan tersebut untuk mendapatkan tanggapan dan
atau masukan sebelum mengambil keputusan.
Pemimpin dengan gaya bebas terkendali pada umumnya memposisikan
dirinya sebagai konsultan bagi para bawahannya dan cenderung
memberikan kewenangan kepada para bawahan untuk mengambil
keputusan. Dengan gaya ini seorang pemimpin lebih menekankan kepada
unsur keyakinan bahwa kelompok pekerja telah dapat dipercaya karena
seringnya menyampaikan pendapat dan gagasannya, telah mengetahui apa
yang harus dikerjakan dan mengetahui bagaimana mengerjakannya
sehingga pemimpin hanya tut wuri handayani (broad based management).
Ketiga gaya kepemimpinan tersebut dapat digunakan oleh seorang ketua tim
sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Situasi di sini meliputi waktu,
tuntutan pekerjaan, kemampuan bawahan, pimpinan, teman sekerja


referensi :

Adair, John, Kepemimpinan yang Memotivasi, Jakarta, Gramedia Pustaka
Utama, 2008


Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Himpunan Peraturaan
Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya di Lingkungan Aparat
Pengawasan Fungsional Pemerintah.

pollowers