Sabtu, 19 Januari 2013

Tahap Pembuatan Karangan Ilmiah


Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan data.
3. Tahap Pengorganisasian.
4. Tahap Pemeriksaan/ penyunting konsep.
5. Tahap Penyajian

1.Tahap Persiapan.
Dalam tahap persiapan dilakukan:
a. Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
- Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
- Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
- Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
- Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
- Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
- Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b. Pembatasan topik atau penentuan judul
- Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
- Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai penulisan karya ilimiah tersebut.
- Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).
c.Pembuatan kerangka karangan (outline)
- Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
- Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
- Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.

2. Tahap Pengumpulan Data
a.Pencarian keterangan dari bahan bacaan atau referensi.
b.Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.

3.Tahap Pengorganisasian dan pengkonsepan
a.Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
b.Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

4.Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing)
tahap ini bertujuan untuk :
a.Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
b.Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
c.Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
d.Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5.Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
- Segi kerapian dan kebersihan.
- Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
- Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.


Definisi Karangan Ilmiah


Pengertian Karangan Ilmiah
Karangan merupakan karya tulis yang dihasilkan dari kegiatan mengungkapkan pemikiran dan menyampaikannya melalui media tulisan kepada orang lain untuk dipahami. Sedangkan karangan ilmiah menurut Brotowidjoyo adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar.
Jadi, karya ilmiah adalah suatu tulisan yang didalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian,baik penelitian lapangan, tes labolatorium ataupun kajian pustaka dan dalam memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan empiris.
Bentuk karangan ilmiah dapat berupa makalah, usulan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.

Menurut sifatnya, karangan ilmu pengetahuan itu dapat dibedakan menjadi dua:



a.Karangan ilmiah

karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyejikan fakta umum dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang benar. Karangan ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya.

b. Karangan non-ilmiah

Karangan non-ilmiah bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal.

Secara umum, dalam berbagai bidang ilmu, hal yang paling utama adalah pembuktian teori. Biasanya, pembahasan, pengujian, atau diskusi mengenai suatu teori dari suatu bidang ilmu, dielaborasi dalam sebuah tulisan. Tulisan inilah yang biasanya disebut sebagai karangan ilmiah. Kenapa karangan? Karena biasanya ada hipotesis yang diajukan sebagai tantangan terhadap teori yang ingin diuji. Hipotesis artinya dugaan. Tapi jangan lupa kata “ilmiah”nya, yang menjadi batasan ketat, walau pun tantangan terhadap teori berupa dugaan, tapi tetap ada dasar logikanya kenapa sampai punya dugaan seperti itu.
Itulah kenapa karangan ilmiah tidak bisa dilepaskan dari proses pengkajian ilmu
Referensi

·         hanifahmadi.blogspot.com/2011/07/v-behaviorurldefaultvmlo.html

·         skinhead4life-carigaragara.blogspot.com/…/hakikat-karya-ilmiah-ciri


Ciri Ciri Karangan Ilmiah



Ciri-Ciri Karangan Ilmiah
Ciri-ciri karangan ilmiah yaitu:
a.                  Sistematis, artinya mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya;
b.                  objektif, artinya pembahasan suatu hasil penelitian  sesuai dengan yang diteliti.;
c.                  cermat, tepat, dan benar;
d.                  tidak persuasif;
e.                  tidak argumentatif;
f.                   tidak emotif;
g.                  netral, artinya tidak mengejar keuntungan sendiri atau pihak tertentu;
h.                  tidak melebih-lebihkan sesuatu

Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang diungkapkan oleh John Dewey, ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1.      Mengenali dan merumuskan masalah
2.      Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3.      Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4.      Menguji hipotesis
5.      Menarik kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Ahp, eko. 24 Oktober 2010. Karangan Ilmiah, Ilmiah Populer, dan Nonilmiah, (Online), http://eko-ahp.blogspot.com, diakses 19 Februari 2011

Ajusniye. 19 September 2008. Perbedaan Tulisan Ilmiah Popular dengan Tulisan Ilmiah Murni, (Online), http://ajusniye.multiply.com, diakses 19 Februari 2011.

Riszki, dolly. 10 Mei 2010. Karangan Ilmiah, Non-ilmiah, dan Tidak Ilmiah, (Online), http://sidodolipet.blogspot.com, diakses 19 Februari 2011.

Minggu, 06 Januari 2013

bencana banjir


Fenomena Banjir
Sebelum saya bahas tentang fenomenana Banjir, di awal saya akan menjabarkan definisi banjir :)

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.

Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain. Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan.

Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik. Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
source : http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir

berikut merupakan beberapa banjir terparah sepanjang sejarah :
1. banjir sungai kuning yg menelan 1000000-4000000 jiwa



referensi : http://tafakursyukur.blogspot.com/2011/04/10-banjir-terparah-di-dunia-sepanjang.html

Kamis, 03 Januari 2013

Kutipan , Abstrack, dan Daftar Pustaka


Kutipan

Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip. Kutipan A juga dapat merujuk kepada penggunaan berulang unit bentuk lain ekspresi, terutama bagian dari karya seni: unsur-unsur sebuah lukisan, adegan dari film atau bagian dari suatu komposisi musik.
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1.      Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2.      Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3.      Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4.      Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5.      Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6.      Meningkatkan estetika penulisan.
7.      Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.
Jenis-jenis Kutipan :
1.      Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].
2.      Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
a.      Kutipan pada catatan kaki
b.       Kutipan atas ucapan lisan
c.       Kutipan dalam kutipan
d.       Kutipan langsung pada materi



Abstrak

Abstrak adalah representasi yang singkat dan tepat dari kandungan dokumen yang mencakup semua hal yang penting dari dokumen asli, dan biasanya mengikuti gaya dan susunan seperti pada dokumen asli. Tujuan abstrak adalah untuk menangkap isi dokumen yang esensial sehingga dalam waktu yang singkat pembaca dapat mengetahui informasi yang terkandung dalam dokumen.
Fungsi Abstrak :
a.      Sebagai miniatur dokumen, abstrak berfungsi sebagai petunjuk kepada isi dokumen.
b.      Dalam sistem temu kembali informasi, abstrak berfungsi sebagai pintu masuk ke dalam dokumen.
Sifat Abstrak :
Disamping karateristik representasi informasi secara umum yang telah disebutkan terdahulu, abstrak yang baik adalah abstrak yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.      Ringkas : dinyatakan dengan kata atau kalimat yang ringkas dan terhindar dari ekspresi yang berlebihan (redundancy).
b.      Jelas : menggunakan kata atau kalimat yang jelas dan terhindar dari arti ganda (ambiguity).
c.       Tepat : menggunakan ekspresi yang tepat dan spesifik dalam menggambarkan isi dokumen.
d.      Berdiri sendiri : deskripsi dari dokumen digambarkan secara lengkap dan dapat dimengerti sepenuhnya tanpa harus merujuk pada dokumen lain.
e.      Objektif : terhindar dari interpretasi dan penilaian pribadi.

Yang perlu ditulis dalam Abstrak adalah :
a.      Nama penulis
b.      Judul
c.       Tahun dan jumlah halaman
d.      Isi abstrak memuat pokok permasalahan, tujuan dan metode penelitian, hasil penelitian
e.      Kesimpulan dan nama pengabstrak


DAFTAR PUSTAKA


Pengertian daftar pustaka
yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah, Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku, artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar. Ada beberapa komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
Ditempatkannya didepan nama kecil
Tahun Penerbitan
Judul Buku
Tempat Penerbitan
Nama Penerbit
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :

Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga / keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka
Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7
Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi
Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi

referensi :
kutipan/http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipanhttp://hendri180690.wordpress.com/2011/03/30/abstrak/http://belajarbahasa-bahasaindonesia.blogspot.com/2012/05/contoh-penulisan-abstrak-dalam-karya.htmlhttp://dhono-wareh.blogspot.com/2012/02/pengertian-daftar-pustaka-dan-cara.htmlhttp://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/http://oinharitsaa.blogspot.com/
http://setiatama.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html

pollowers